Monday, 30 March 2015

Posted on 8:43:00 pm by Unknown

No comments

Posted on 8:34:00 pm by Unknown

No comments

Sunday, 22 March 2015

Pada kesempatan ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai apa itu rangkaian clamper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak berikut ini.

Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level dc yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper minimal harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor, disamping itu bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap didodanya adalah ideal.
Sebuah rangkaian clamper sederhana (tanpa baterai) terdiri atas sebuah R, D, dan C terlihat pada gambar berikut.


Gambar diatas adalah rangkaian clamper sederhana dengan gelombang kotak yang menjadi sinyal input rangkaian. Pada saat 0 – T/2 sinyal input adalah positip sebesar +V, sehingga Dioda menghantar (ON). Kapasitor mengisi muatan dengan cepat melalui tahanan dioda yang rendah (seperti hubung singkat, karena dioda ideal). Pada saat ini sinyal output pada R adalah nol seperti terlihat pada ilustrasi rangkaian clamper berikut.


Kemudian saat T/2 – T sinyal input berubah ke negatip, sehingga dioda tidak menghantar (OFF) (gmbar ilustrasi clamper dioda kondisi open). Kapasitor membuang muatan sangat lambat, karena RC dibuat cukup lama. Sehingga pengosongan tegangan ini tidak berarti dibanding dengan sinyal output. Sinyal output merupakan penjumlahan tegangan input -V dan tegangan pada kapasitor -V, yaitu sebesar -2V (gambar sinyal output clamper).
Terlihat pada gambar sinyal output clamper diatas bahwa sinyal output merupakan bentuk gelombang kotak (seperti gelombang input) yang level dc nya sudah bergeser kearah negatip sebesar -V. Besarnya penggeseran ini bisa divariasi dengan menambahkan sebuah baterai secara seri dengan dioda. Disamping itu arah penggeseran juga bisa dibuat kearah positip dengan cara membalik arah dioda.






Posted on 11:58:00 am by Unknown

No comments

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai rangkaian clipper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel berikut ini.

Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Rangkaian dasar dari sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah dioda. Secara umum rangkaian clipper menggunakan dioda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian clipper seri berarti dioda berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti dioda dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-masing jenis tersebut dibagi menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan clipper positip (pemotong bagian positip).
1.             Clipper Seri
Poin-poin yang perlu diperhatikan dari rangkaian clipper seri dengan dioda adalah :
·      Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri dengan sumber sinyal.
·      Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
·      Bila output rangkaian adalah anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
·      Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)
Rangkaian Clipper Seri Positif Dengan Dioda


Rangkaian Clipper Seri Negatif Dengan Dioda


2.             Clipper Paralel
Pada clipper dengan dioda tipe parallel ada beberapa poin sebagai berikut :
·      Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara paralel dengan jalur output rangkaian.
·      Bila output rangkaian parallel dengan katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
·      Bila output rangkaian parallel dengan anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
·      Baterai dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas pemotongan atau level clipping. Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)
Rangkaian Clipper Parallel Positif


Rangkaian Clipper Parallel Negatif





Posted on 11:53:00 am by Unknown

No comments

Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan sedikit info yang penting bagi mahasiswa khususnya jurusan Teknik Elektronika yaitu mengenai rangkaian penyearah gelombang. Rangkaian penyearah gelombang ini banyak digunakan dalam membuat suatu alat elektronik, terutama untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Untuk lebih jelasnya dapat disimak dibawah ini.

Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok diagram berikut.

Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
A.  Penyearah Setengah Gelombang

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut.

Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.


B.   Penyearag Gelombang Penuh
Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :

Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut :

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.

Formulasi pada penyearah gelombang penuh sebagai berikut.


C.   Penyearah Gelombang Dilengkapi Kapasitor
Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.


Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai berikut :

Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :



Posted on 11:44:00 am by Unknown

No comments

Tahukah anda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat ion bermuatan listrik yang dapat mempengaruhi kinerja sirkuit suatu rangkaian elektronik. Walaupun ion tersebuat berukuran mikron (sangat kecil), namun ion bermuatan listrik tersebut dapat digunakan sebagai metode membuat rangkaian sensor sentuh ( Touch Switch ) yang dapat digunakan untuk berbagai macam hal, salah satunya yaitu sebagai alarm anti maling.
Rangkaian alarm anti maling merupakan salah satu contoh penerapan penggunaan aplikasi sensor sentuh sederhana yang memanfaatkan tubuh manusia dalam mempengaruhi kinerjanya. Rangkaian alarm ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pegangan pintu ataupun teralis jendela yg terbuat dari besi sehingga dapat menghantarkan ion ke rangkaian sensor sentuh sederhana ini. Selain itu rumah anda akan aman dari segala ancaman dari orang jahat yang ingin masuk ke rumah anda.

v   SKEMATIK
Berikut ini adalah skematik rangkaian sensor sentuh sederhana.

Rangkaian sensor sentuh ini memanfaatkan rangkaian monostable IC NE555 sebagai penghalang rangkaian load aktif. Kombinasi antara C2 dan VR1 sebagai penentu panjang/lamanya rangakaian akan akftif saat di sentuh sedangkan lampu led sebagai indikator bahwa rangkaian ini sudah bekerja.

v   PRINSIP KERJA
Input sensor sentuh dihubungkan pada kutub basis TR1 dan keluarannya akan masuk ke trigger IC NE555. Output IC NE555 dihubungkan pada kutub basis  TR2 yang akan menghidupkan relay sehingga mengaktifkan buzzer dan LED. Sementara output terus dikeluarkan kapasitor C2 akan mulai mengisi, saat kapasitor sudah penuh dan tidak mengisi lagi maka kaki discharge IC NE555 akan mengaktifkan threshold yang akan melepaskan pegangan output sehingga nilai outputnya menjadi 0 dan relay tidak akan aktif lagi sehingga buzzer dan LED juga akan ikut mati. Lamanya pengisian kapasitor ini menentukan panjangnya  rangkaian relay akan aktif yang dapat diatur dengan memutarkan potensiometer.

v   KOMPONEN
Berikut ini adalah komponen-komponen yang diperlukan dalam membuat alarm anti maling menggunakan rangkaian sensor sentuh sederhana.
1.             Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
Resistor yang digunakan adalah resistor 39K dan 560R.

2.             Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). 
Transistor yang digunakan adalah transistor NPN bc547.

3.             IC NE555
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. IC ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin.
Berikut adalah spesifikasi dan datasheet dari komponen IC NE555.
Tegangan catu (VCC)
4.5 hingga 15 V
Arus catu (VCC = +5 V)
3 hingga 6 mA
Arus catu (VCC = +15 V)
10 hingga 15 mA
Arus keluaran maksimum
200 mA
Borosan daya maksimum
600 mW
Suhu kerja
0 to 70 °C

4.             Kapasitor elektrolit
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser  (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Kapasitor yang digunakan adalah kapasitor 1UF dan 220UF.

5.             Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer yang digunakan adalah 50K.

6.             Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Jenis diode yang digunakan adalah 1N4007.

7.             Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.
Relay yang digunakan adalah Relay 6V.

8.             Output : LED dan Buzzer
Diode pancaran cahaya (light-emitting diode/ LED) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED digunakan sebagai indikator lampu bahwa rangkaian tersebut sudah bekerja.
Sebuah buzzer atau pager adalah perangkat sinyal audio, yang bekerja secara mekanik , elektromekanik , atau piezoelektrik.
  
Berikut ini adalah hasil rangkaian alarm anti maling menggunakan rangkaian sensor sentuh yang telah saya buat bersama teman-teman.


Demikianlah info yang dapat saya bagi untuk kalian semua. Selamat mencoba dan good luck!

Posted on 11:29:00 am by Unknown

12 comments

Saturday, 21 March 2015

A.           Fungsi
·      Pengertian Fungsi ( function )
Function/fungsi adalah satu blok kode yang melakukan tugas tertentu atau satu blok instruksi yang di eksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program.
·      Tujuan pembuatan fungsi adalah :
-       Memudahkan dalam pembuatan program.
-       Menghemat ukuran program. 
·      Keuntungan memakai fungsi :
-       Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
-       Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program.
-       Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
-       Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
-       Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
-       Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.
·      Bentuk umum Sebuah fungsi adalah sebagai berikut :
Tipedata namafungsi(daftarparameter)
{

/*Badan Fungsi*/
return nilaireturn; /* untuk tipe data bukan void */
}
·      Jenis-jenis fungsi pada C++
Ada dua jenis fungsi yaitu :
1.    Void ( Fungi tanpa nilai balik )
Fungsi yang void sering disebut juga prosedur. Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut. 
Ciri-ciri dari jenis fungsi Void adalah sebagai berikut: 
-        Tidak adanya keyword return.
-        Tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
-        Menggunakan keyword void.
-        Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya.
-        Tidak memiliki nilai kembalian fungsi
-       Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.
Contoh fungsi void :
#include <iostream>
using namespace std;
void kerucut()
{
     float r,t,v;
     cout<<"--Mencari Volume Kerucut--"<<endl;
     cout<<"Masukkan nilai jari-jari(r) kerucut : ";
     cin>>r;
     cout<<"Masukkan nilai tinggi(t) kerucut    : ";
     cin>>t;
     cout<<"Volume kerucut dengan r="<<r<<" dan t="<<t<<" adalah : ";
     v=(1*3.14*r*r*t)/3;
     cout<<v<<endl;
}
void balok()
{
     int p,l,t,v;
     cout<<"--Mencari Volume Balok--"<<endl;
     cout<<"Masukkan nilai panjang (p) balok : ";
     cin>>p;
     cout<<"Masukkan nilai lebar (l) balok   : ";
     cin>>l;
     cout<<"Masukkan nilai tinggi (t) balok  : ";
     cin>>t;
     cout<<"Volume balok dengan p="<<p<<", l="<<l<<", dan t="<<t<<" adalah : ";
     v=p*l*t;
     cout<<v<<endl;
}
void main ()
{
     kerucut();
     balok();
}

2.    NonVoid (Fungsi dengan nilai balik)
Fungsi non-void disebut juga function. Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut .
Ciri-ciri dari jenis fungsi non void adalah sebagai berikut:
-        Ada keyword return
-        Ada tipe data yang mengawali fungsi
-        Tidak ada keyword void
-        Memiliki nilai kembalian .  
-        Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu 
-        Sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya  
Contoh fungsi non void :
#include <iostream>
using namespace std;
float kerucut()
{
     float r,t,v;
     cout<<"--Mencari Volume Kerucut--"<<endl;
     cout<<"Masukkan nilai jari-jari (r) kerucut : ";
     cin>>r;
     cout<<"Masukkan nilai tinggi (t) kerucut    : ";
     cin>>t;
     cout<<"Volume kerucut dengan r="<<r<<" dan t="<<t<<" adalah : ";
     v=(1*3.14*r*r*t)/3;
     return v;
}
int balok()
{
     int p,l,t,v;
     cout<<"--Mencari Volume Balok--"<<endl;
     cout<<"Masukkan nilai panjang (p) balok : ";
     cin>>p;
     cout<<"Masukkan nilai lebar (l) balok   : ";
     cin>>l;
     cout<<"Masukkan nilai tinggi (t) balok  : ";
     cin>>t;
     cout<<"Volume balok dengan p="<<p<<", l="<<l<<", dan t="<<t<<" adalah : ";
     v=p*l*t;
     return v;
}
void main ()
{
     cout<< kerucut()<<endl;
     cout<< balok()<<endl;
}
·      Parameter
Terdapat dua macam para parameter fungsi, yaitu :
-       Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
-       Parameter Aktual adalah variabel yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Bentuk penulisan Parameter Formal dan Parameter Aktual.
·      Passing by Value
-       Call by value akan menyalin nilai dari parameter aktual ke parameter formal.  
-       Yang dikirimkan ke fungsi adalah nilai dari datanya, bukan alamat memori letak dari datanya.
-       Fungsi yang menerima kiriman nilai akan menyimpannya di alamat terpisah dari  nilai aslinya yang digunakan oleh bagian program yang memanggil fungsi. 
-       Perubahan nilai di fungsi (parameter formal) tidak akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggilnya.
-       Pengiriman parameter secara nilai adalah pengiriman searah, yaitu dari bagian program yang memanggil fungsi ke fungsi yang dipanggil.  
-       Pengiriman suatu nilai dapat dilakukan untuk suatu ungkapan, tidak hanya untuk sebuah variabel, elemen array atau konstanta saja.
·      Passing by Reference
-       Call by Referense merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel ke dalam fungsi.   
-        Yang dikirimkan ke fungsi adalah alamat letak dari nilai datanya, bukan  nilai datanya.
-       Fungsi yang menerima kiriman alamat ini akan menggunakan alamat yang  sama untuk mendapatkan nilai datanya. 
-       Perubahan nilai di fungsi akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil fungsi.  
-       Pengiriman parameter secara referensi adalah pengiriman dua arah, yaitu   dari fungsi pemanggil ke fungsi yang dipanggil dan juga sebaliknya.
-       Pengiriman secara acuan tidak dapat bdilakukan untuk suatu ungkapan.
Contoh fungsi yang menggunakan parameter :
#include <iostream>
using namespace std;
#define PI 3.14;
float kerucut(float r,float t)
{
          float v=(1*3.14*r*r*t)/3;
          return v;
}
int balok(int p,int l,int t)
{
          int v=p*l*t;
          return v;
}
void main ()
{
          int a,b,c,d,e;
          cout<<"--Menghitung Volume Kerucut--"<<endl;
          cout<<"Masukkan nilai jari-jari(r) : ";
          cin>>a;
          cout<<"Masukkan nilai tinggi(t)    : ";
          cin>>b;
          cout<<"Volume kerucut adalah       : ";
          cout<<kerucut(a,b)<<endl;
          cout<<"--Menghitung Volume Balok--"<<endl;
          cout<<"Masukkan nilai panjang(p)   : ";
          cin>>c;
          cout<<"Masukkan nilai lebar(l)     : ";
          cin>>d;
          cout<<"Masukkan nilai tinggi(t)    : ";
          cin>>e;
          cout<<"Volume balok adalah         : ";
          cout<<balok(c,d,e)<<endl;
}
B.            Array
·      Pengertian
Array adalah kumpulan dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama. Nilai-nilai data di suatu larik disebut dengan elemen-elemen larik.Letak urutan dari suatu elemen larik ditunjukkan oleh suatu subscript atau suatu index.
·      Menurut dimensinya, array dapat dibedakan menjadi :
1.    Array satu dimensi
Setiap elemen array dapat diakses melalui index
Index array secara default dimulai dari 0.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran]
Contoh :
#include <iostream>
using namespace std;
void main()
{
     cout<<"---Harga Layanan Salon---"<<endl;
     cout<<"Perawatan 1         : 100000"<<endl;
     cout<<"Perawatan 2         : 50000"<<endl;
     cout<<"Perawatan 3         : 75000"<<endl;
     cout<<"Tidak ingin memilih : 0"<<endl;
    
     int salon[3];
     int total=0;
     int diskon,selisih;
     for (int i=0;i<3;i++)
     {
                 cout<<"Masukkan harga jenis perawatan yang Anda inginkan : ";
                 cin>>salon[i];
                 cout<<salon[i]<<endl;
                 total=total+salon[i];
                 diskon=0.1*total;
                 selisih=total-diskon;
     }
     cout<<"Total harga perawatan Anda adalah : ";
     cout<<total<<endl;
    
     cout<<"Diskon Anda sebesar               : ";
     cout<<diskon<<endl;

     cout<<"Anda harus membayar sebesar       : ";
     cout<<selisih<<endl;

     int uang;
     cout<<"Masukan uang Anda                 : ";
     cin>>uang;
     int kembali=uang-selisih;
     cout<<"Uang kembalian Anda sebesar       : ";
     cout<<kembali<<endl;
}

2.    Array dua dimensi
Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n buah buah kolom bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [baris][kolom]
Contoh :
#include <iostream>
using namespace std;
void main()
{
     int i,j;
     int a[3][3]={{4,5,6},{2,3,4},{1,2,3}};
     cout<<"Matriks A : "<<endl;
     for (i=0;i<3;i++)
     {
                 for(j=0;j<3;j++)
                 {
                             cout<<a[i][j]<<"   ";
                 }
                 cout<<endl;
     }
     cout<<endl;
    
     int b[3][3]={{6,4,3},{5,1,3},{7,1,3}};
     cout<<"Matriks B : "<<endl;
     for (i=0;i<3;i++)
     {
                 for(j=0;j<3;j++)
                 {
                             cout<<b[i][j]<<"   ";
                 }
                 cout<<endl;
     }
     cout<<endl;
    
     int c;
     cout<<"Matriks C = A+B : "<<endl;
     for (i=0;i<3;i++)
     {
                 for(j=0;j<3;j++)
                 {
                             c=a[i][j]+b[i][j];
                             cout<<c<<"   ";
                 }
                 cout<<endl;
     }
     cout<<endl;

}

3.    Array Multidimensi
Array multidimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama saja dengan deklarasi array dimensi satu maupun dimensi dua.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran 2] . . . [ukuran N]

·      Perbedaan array dengan tipe data lain :
-       Array dapat mempunyai sejumlah nilai, sedangkan tipe data lain hanya dihubungkan dengan sebuah nilai saja.
-       Array dapat digunakan untuk menyimpan beberapa nilai tipe data lain data (char, int, float, double, long, dll) yang sama dengan satu nama saja.
-       Selain itu, array dapat berupa satu dimensi atau lebih, sedangkan tipe data lain hanya berupa satu dimensi.
·      Array juga dapat digunakan sebagai parameter. Jenisnya :
a. Array dimensi satu sebagai parameter :
Pengiriman parameter berupa array dimensi satu merupakan pengiriman secara acuan/referensi, karena yang dikirimkan adalah alamat dari elemen pertama arraynya, bukan seluruh nilai-nilai elemenya. Alamat elemen pertama dari array dapat ditunjukkan oleh nama lariknya yang tidak ditulis dengan indeknya.
b. Array dua dimensi sebagai parameter :
Pengiriman parameter berupa array dua dimensi hampir sama dengan pengiriman parameter array satu dimensi, hanya saja perbedaannya adalah dalam array dua dimensi harus menyebutkan baris dan kolom array dimensi dua tersebut, mendeklarasikan MAX_ROWS dan MAX_COLS yang digunakan untuk pengiriman parameter array dua dimensi dan pada saat pengiriman parameter formal array dua dimensi, kita harus menyebutkan banyaknya dimensi array untuk kolom, sehingga ukuran kolom dapat diketahui, hal ini berkaitan dengan pemesanan variabel array di memori.


Posted on 11:23:00 pm by Unknown

No comments