Sunday, 22 March 2015
Pada kesempatan ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai apa itu rangkaian clamper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak berikut ini.
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk
menggeser suatu sinyal ke level dc yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper
minimal harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor, disamping itu
bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih sedemikian
rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan
muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini
dianggap didodanya adalah ideal.
Sebuah rangkaian clamper sederhana (tanpa baterai)
terdiri atas sebuah R, D, dan C terlihat pada gambar berikut.
Gambar diatas adalah rangkaian clamper sederhana
dengan gelombang kotak yang menjadi sinyal input rangkaian. Pada saat 0 – T/2
sinyal input adalah positip sebesar +V, sehingga Dioda menghantar (ON).
Kapasitor mengisi muatan dengan cepat melalui tahanan dioda yang rendah
(seperti hubung singkat, karena dioda ideal). Pada saat ini sinyal output pada
R adalah nol seperti terlihat pada ilustrasi rangkaian clamper berikut.
Kemudian saat T/2 – T sinyal input berubah ke
negatip, sehingga dioda tidak menghantar (OFF) (gmbar ilustrasi clamper dioda
kondisi open). Kapasitor membuang muatan sangat lambat, karena RC dibuat cukup
lama. Sehingga pengosongan tegangan ini tidak berarti dibanding dengan sinyal
output. Sinyal output merupakan penjumlahan tegangan input -V dan tegangan pada
kapasitor -V, yaitu sebesar -2V (gambar sinyal output clamper).
Terlihat pada gambar sinyal output clamper diatas
bahwa sinyal output merupakan bentuk gelombang kotak (seperti gelombang input)
yang level dc nya sudah bergeser kearah negatip sebesar -V. Besarnya
penggeseran ini bisa divariasi dengan menambahkan sebuah baterai secara seri
dengan dioda. Disamping itu arah penggeseran juga bisa dibuat kearah positip
dengan cara membalik arah dioda.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-clamper-penggeser-sinyal/
Copyright © Elektronika Dasar
Copyright © Elektronika Dasar
Posted on 11:58:00 am by Unknown
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai rangkaian clipper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel berikut ini.
Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk
memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau
di atas level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah
penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan
sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Rangkaian dasar dari
sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah dioda. Secara umum
rangkaian clipper menggunakan dioda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian clipper seri
berarti dioda berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel
berarti dioda dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-masing
jenis tersebut dibagi menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan
clipper positip (pemotong bagian positip).
1.
Clipper
Seri
Poin-poin
yang perlu diperhatikan dari rangkaian clipper seri dengan dioda adalah :
·
Dioda
dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri dengan sumber
sinyal.
·
Bila
output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
·
Bila
output rangkaian adalah anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
·
Besarnya
clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7
untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)
Rangkaian Clipper
Seri Positif Dengan Dioda
Rangkaian Clipper Seri Negatif
Dengan Dioda
2.
Clipper
Paralel
Pada clipper dengan dioda tipe
parallel ada beberapa poin sebagai berikut :
·
Dioda
dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara paralel dengan jalur
output rangkaian.
·
Bila
output rangkaian parallel dengan katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal
input akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper
negatip).
·
Bila
output rangkaian parallel dengan anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal
input akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper
positip).
·
Baterai
dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas pemotongan atau level
clipping. Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai +
tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda
zener)
Rangkaian Clipper Parallel
Positif
Rangkaian
Clipper Parallel Negatif
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-clamper-penggeser-sinyal/
Copyright © Elektronika Dasar
Copyright © Elektronika Dasar
Posted on 11:53:00 am by Unknown
Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan sedikit info yang penting bagi mahasiswa khususnya jurusan Teknik Elektronika yaitu mengenai rangkaian penyearah gelombang. Rangkaian penyearah gelombang ini banyak digunakan dalam membuat suatu alat elektronik, terutama untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Untuk lebih jelasnya dapat disimak dibawah ini.
Penyearah
gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang
berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi
tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah
diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply
tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka
tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada
3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun
tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter
(kapasitor) yang digambarkan dalam blok diagram berikut.
Pada dasarnya konsep penyearah
gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh.
A.
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah setengah gelombang
(half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama
dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah
gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari
gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari
gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal
sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal
sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti
terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut.
Formulasi
yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.
B.
Penyearag Gelombang Penuh
Penyearah gelombang penuh dapat
dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. Untuk membuat
penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator non-CT
seperti terlihat pada gambar berikut :
Prinsip kerja dari penyearah
gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator
memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias
dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif
tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output
transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada
posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan
sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik output berikut.
Penyearah gelombang dengan 2
diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah
gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut :
Prinsip kerja rangkaian penyearah
gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan
transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas
dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder
terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka
terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1
pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif
dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada
D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan
sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi
forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
Formulasi
pada penyearah gelombang penuh sebagai berikut.
C.
Penyearah
Gelombang Dilengkapi Kapasitor
Agar tegangan penyearahan
gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor
pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.
Fungsi kapasitor pada rangkaian
diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan gelombang AC.
Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang
penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai
berikut :
Kemudian
untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
Read
more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-clamper-penggeser-sinyal/
Copyright © Elektronika Dasar
Copyright © Elektronika Dasar
Posted on 11:44:00 am by Unknown
Tahukah
anda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat ion bermuatan listrik yang dapat
mempengaruhi kinerja sirkuit suatu rangkaian elektronik. Walaupun ion tersebuat
berukuran mikron (sangat kecil), namun ion bermuatan listrik tersebut dapat
digunakan sebagai metode membuat rangkaian sensor sentuh ( Touch
Switch ) yang dapat digunakan untuk berbagai macam hal, salah satunya
yaitu sebagai alarm anti maling.
Rangkaian
alarm anti maling merupakan salah satu contoh penerapan penggunaan aplikasi
sensor sentuh sederhana yang
memanfaatkan tubuh manusia dalam mempengaruhi kinerjanya. Rangkaian alarm ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pegangan pintu
ataupun teralis jendela yg terbuat dari besi sehingga dapat menghantarkan ion
ke rangkaian sensor sentuh sederhana ini.
Selain itu rumah anda akan aman dari segala ancaman dari orang jahat yang ingin
masuk ke rumah anda.
v
SKEMATIK
Berikut
ini adalah skematik rangkaian sensor sentuh sederhana.
Rangkaian
sensor sentuh ini memanfaatkan rangkaian monostable IC NE555 sebagai penghalang
rangkaian load aktif. Kombinasi antara C2 dan VR1 sebagai penentu panjang/lamanya
rangakaian akan akftif saat di sentuh sedangkan lampu led
sebagai indikator bahwa rangkaian ini sudah bekerja.
v
PRINSIP KERJA
Input
sensor sentuh dihubungkan pada kutub basis TR1 dan keluarannya akan masuk ke
trigger IC NE555. Output IC NE555 dihubungkan pada kutub basis TR2 yang akan menghidupkan relay sehingga
mengaktifkan buzzer dan LED. Sementara output terus dikeluarkan kapasitor C2
akan mulai mengisi, saat kapasitor sudah penuh dan tidak mengisi lagi maka kaki
discharge IC NE555 akan mengaktifkan threshold yang akan melepaskan pegangan
output sehingga nilai outputnya menjadi 0 dan relay tidak akan aktif lagi
sehingga buzzer dan LED juga akan ikut mati. Lamanya pengisian kapasitor ini
menentukan panjangnya rangkaian relay
akan aktif yang dapat diatur dengan memutarkan potensiometer.
v
KOMPONEN
Berikut
ini adalah komponen-komponen yang diperlukan dalam membuat alarm anti maling
menggunakan rangkaian sensor sentuh sederhana.
1.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus
listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir.
Resistor yang digunakan
adalah resistor 39K dan 560R.
2.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada umumnya, transistor memiliki
3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Transistor
yang digunakan adalah transistor NPN bc547.
3.
IC
NE555
IC pewaktu 555 adalah sebuah
sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini
didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. IC ini
sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan
stabilitasnya yang baik. IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin.
Berikut adalah spesifikasi dan datasheet dari
komponen IC NE555.
Tegangan
catu (VCC)
|
4.5
hingga 15 V
|
Arus
catu (VCC = +5 V)
|
3
hingga 6 mA
|
Arus
catu (VCC = +15 V)
|
10
hingga 15 mA
|
Arus
keluaran maksimum
|
200
mA
|
Borosan
daya maksimum
|
600
mW
|
Suhu
kerja
|
0
to 70 °C
|
4.
Kapasitor
elektrolit
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek
negatif atau yang dekat tanda minus ( - )
adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan
mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Kapasitor
yang digunakan adalah kapasitor 1UF dan 220UF.
5.
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor
tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat
disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan
terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.
Potensiometer
yang digunakan adalah 50K.
6.
Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Jenis
diode yang digunakan adalah 1N4007.
7.
Relay
Relay adalah suatu
peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.
Relay yang digunakan
adalah Relay 6V.
8.
Output
: LED dan Buzzer
Diode pancaran cahaya (light-emitting diode/ LED) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED digunakan sebagai indikator lampu bahwa rangkaian
tersebut sudah bekerja.
Sebuah
buzzer atau pager adalah perangkat sinyal audio, yang bekerja secara mekanik ,
elektromekanik , atau piezoelektrik.
Berikut ini adalah hasil rangkaian alarm anti
maling menggunakan rangkaian sensor sentuh yang telah saya buat bersama teman-teman.
Demikianlah info yang dapat saya bagi untuk
kalian semua. Selamat mencoba dan good luck!
Posted on 11:29:00 am by Unknown
Saturday, 21 March 2015
A.
Fungsi
· Pengertian
Fungsi ( function )
Function/fungsi adalah satu blok kode
yang melakukan tugas tertentu atau satu blok instruksi yang di eksekusi ketika
dipanggil dari bagian lain dalam suatu program.
· Tujuan
pembuatan fungsi adalah :
- Memudahkan
dalam pembuatan program.
- Menghemat
ukuran program.
· Keuntungan
memakai fungsi :
- Menguraikan
tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau
kecil.
- Mengurangi
duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program.
- Dapat
menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
- Memecah
program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh
programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah
pengerjaan dalam sebuah projek
- Menyembunyikan
informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti
memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
- Meningkatkan
kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal
mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut
di seluruh program.
· Bentuk
umum Sebuah fungsi adalah sebagai berikut :
Tipedata namafungsi(daftarparameter)
{
/*Badan Fungsi*/
/*Badan Fungsi*/
return nilaireturn; /* untuk tipe data
bukan void */
}
· Jenis-jenis
fungsi pada C++
Ada dua jenis fungsi yaitu :
1. Void
( Fungi tanpa nilai balik )
Fungsi yang void sering disebut juga
prosedur. Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai
keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut.
Ciri-ciri dari jenis fungsi Void adalah
sebagai berikut:
-
Tidak adanya keyword return.
-
Tidak adanya tipe data di dalam
deklarasi fungsi.
-
Menggunakan keyword void.
-
Tidak dapat langsung ditampilkan
hasilnya.
-
Tidak memiliki nilai kembalian fungsi
- Keyword
void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter
apapun.
Contoh
fungsi void :
#include <iostream>
using namespace std;
void kerucut()
{
float
r,t,v;
cout<<"--Mencari
Volume Kerucut--"<<endl;
cout<<"Masukkan
nilai jari-jari(r) kerucut : ";
cin>>r;
cout<<"Masukkan
nilai tinggi(t) kerucut : ";
cin>>t;
cout<<"Volume
kerucut dengan r="<<r<<" dan
t="<<t<<" adalah : ";
v=(1*3.14*r*r*t)/3;
cout<<v<<endl;
}
void balok()
{
int
p,l,t,v;
cout<<"--Mencari
Volume Balok--"<<endl;
cout<<"Masukkan
nilai panjang (p) balok : ";
cin>>p;
cout<<"Masukkan
nilai lebar (l) balok : ";
cin>>l;
cout<<"Masukkan
nilai tinggi (t) balok : ";
cin>>t;
cout<<"Volume
balok dengan p="<<p<<", l="<<l<<",
dan t="<<t<<" adalah : ";
v=p*l*t;
cout<<v<<endl;
}
void main ()
{
kerucut();
balok();
}
2. NonVoid
(Fungsi dengan nilai balik)
Fungsi non-void disebut juga function.
Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari
keluaran hasil proses function tersebut .
Ciri-ciri dari jenis fungsi non void
adalah sebagai berikut:
-
Ada keyword return
-
Ada tipe data yang mengawali fungsi
-
Tidak ada keyword void
-
Memiliki nilai kembalian .
-
Dapat dianalogikan sebagai suatu
variabel yang memiliki tipe data tertentu
-
Sehingga dapat langsung ditampilkan
hasilnya
Contoh
fungsi non void :
#include <iostream>
using namespace std;
float kerucut()
{
float
r,t,v;
cout<<"--Mencari
Volume Kerucut--"<<endl;
cout<<"Masukkan
nilai jari-jari (r) kerucut : ";
cin>>r;
cout<<"Masukkan
nilai tinggi (t) kerucut : ";
cin>>t;
cout<<"Volume
kerucut dengan r="<<r<<" dan
t="<<t<<" adalah : ";
v=(1*3.14*r*r*t)/3;
return
v;
}
int balok()
{
int
p,l,t,v;
cout<<"--Mencari
Volume Balok--"<<endl;
cout<<"Masukkan
nilai panjang (p) balok : ";
cin>>p;
cout<<"Masukkan
nilai lebar (l) balok : ";
cin>>l;
cout<<"Masukkan
nilai tinggi (t) balok : ";
cin>>t;
cout<<"Volume
balok dengan p="<<p<<", l="<<l<<",
dan t="<<t<<" adalah : ";
v=p*l*t;
return
v;
}
void main ()
{
cout<<
kerucut()<<endl;
cout<<
balok()<<endl;
}
· Parameter
Terdapat
dua macam para parameter fungsi, yaitu :
- Parameter formal adalah variabel
yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
- Parameter Aktual adalah variabel
yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Bentuk
penulisan Parameter Formal dan Parameter Aktual.
· Passing
by Value
- Call
by value akan menyalin nilai dari parameter aktual ke parameter
formal.
- Yang
dikirimkan ke fungsi adalah nilai dari datanya, bukan alamat memori letak dari
datanya.
- Fungsi
yang menerima kiriman nilai akan menyimpannya di alamat terpisah dari nilai aslinya yang digunakan oleh bagian
program yang memanggil fungsi.
- Perubahan
nilai di fungsi (parameter formal) tidak akan merubah nilai asli di bagian program
yang memanggilnya.
- Pengiriman
parameter secara nilai adalah pengiriman searah, yaitu dari bagian program yang
memanggil fungsi ke fungsi yang dipanggil.
- Pengiriman
suatu nilai dapat dilakukan untuk suatu ungkapan, tidak hanya untuk sebuah
variabel, elemen array atau konstanta saja.
· Passing
by Reference
- Call
by Referense merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel ke
dalam fungsi.
- Yang dikirimkan ke fungsi adalah alamat letak
dari nilai datanya, bukan nilai datanya.
- Fungsi
yang menerima kiriman alamat ini akan menggunakan alamat yang sama untuk
mendapatkan nilai datanya.
- Perubahan
nilai di fungsi akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil
fungsi.
- Pengiriman
parameter secara referensi adalah pengiriman dua arah, yaitu dari
fungsi pemanggil ke fungsi yang dipanggil dan juga sebaliknya.
- Pengiriman
secara acuan tidak dapat bdilakukan untuk suatu ungkapan.
Contoh fungsi yang menggunakan
parameter :
#include
<iostream>
using namespace
std;
#define PI 3.14;
float
kerucut(float r,float t)
{
float v=(1*3.14*r*r*t)/3;
return v;
}
int balok(int
p,int l,int t)
{
int v=p*l*t;
return v;
}
void main ()
{
int a,b,c,d,e;
cout<<"--Menghitung Volume
Kerucut--"<<endl;
cout<<"Masukkan nilai
jari-jari(r) : ";
cin>>a;
cout<<"Masukkan nilai
tinggi(t) : ";
cin>>b;
cout<<"Volume kerucut
adalah : ";
cout<<kerucut(a,b)<<endl;
cout<<"--Menghitung Volume
Balok--"<<endl;
cout<<"Masukkan nilai
panjang(p) : ";
cin>>c;
cout<<"Masukkan nilai
lebar(l) : ";
cin>>d;
cout<<"Masukkan nilai
tinggi(t) : ";
cin>>e;
cout<<"Volume balok
adalah : ";
cout<<balok(c,d,e)<<endl;
}
B.
Array
· Pengertian
Array adalah kumpulan
dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan
sebuah nama yang sama. Nilai-nilai data di suatu larik disebut dengan
elemen-elemen larik.Letak urutan dari suatu elemen larik ditunjukkan oleh suatu
subscript atau suatu index.
· Menurut
dimensinya, array dapat dibedakan menjadi :
1. Array
satu dimensi
Setiap elemen array dapat diakses
melalui index
Index array secara default dimulai dari 0.
Index array secara default dimulai dari 0.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran]
Contoh :
#include <iostream>
using namespace std;
void main()
{
cout<<"---Harga
Layanan Salon---"<<endl;
cout<<"Perawatan
1 : 100000"<<endl;
cout<<"Perawatan
2 : 50000"<<endl;
cout<<"Perawatan
3 : 75000"<<endl;
cout<<"Tidak
ingin memilih : 0"<<endl;
int
salon[3];
int
total=0;
int
diskon,selisih;
for
(int i=0;i<3;i++)
{
cout<<"Masukkan
harga jenis perawatan yang Anda inginkan : ";
cin>>salon[i];
cout<<salon[i]<<endl;
total=total+salon[i];
diskon=0.1*total;
selisih=total-diskon;
}
cout<<"Total
harga perawatan Anda adalah : ";
cout<<total<<endl;
cout<<"Diskon
Anda sebesar : ";
cout<<diskon<<endl;
cout<<"Anda
harus membayar sebesar : ";
cout<<selisih<<endl;
int
uang;
cout<<"Masukan
uang Anda : ";
cin>>uang;
int
kembali=uang-selisih;
cout<<"Uang
kembalian Anda sebesar : ";
cout<<kembali<<endl;
}
2. Array
dua dimensi
Array dua dimensi merupakan array yang
terdiri dari m buah baris dan n buah buah kolom bentuknya dapat berupa matriks
atau tabel.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [baris][kolom]
Contoh
:
#include <iostream>
using namespace std;
void main()
{
int
i,j;
int
a[3][3]={{4,5,6},{2,3,4},{1,2,3}};
cout<<"Matriks
A : "<<endl;
for
(i=0;i<3;i++)
{
for(j=0;j<3;j++)
{
cout<<a[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
int
b[3][3]={{6,4,3},{5,1,3},{7,1,3}};
cout<<"Matriks
B : "<<endl;
for
(i=0;i<3;i++)
{
for(j=0;j<3;j++)
{
cout<<b[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
int
c;
cout<<"Matriks
C = A+B : "<<endl;
for
(i=0;i<3;i++)
{
for(j=0;j<3;j++)
{
c=a[i][j]+b[i][j];
cout<<c<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
3. Array
Multidimensi
Array multidimensi merupakan array yang
mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama
saja dengan deklarasi array dimensi satu maupun dimensi dua.
Deklarasi array :
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran
2] . . . [ukuran N]
· Perbedaan
array dengan tipe data lain :
- Array
dapat mempunyai sejumlah nilai, sedangkan tipe data lain hanya dihubungkan
dengan sebuah nilai saja.
- Array
dapat digunakan untuk menyimpan beberapa nilai tipe data lain data (char, int,
float, double, long, dll) yang sama dengan satu nama saja.
- Selain
itu, array dapat berupa satu dimensi atau lebih, sedangkan tipe data lain hanya
berupa satu dimensi.
· Array
juga dapat digunakan sebagai parameter. Jenisnya :
a. Array dimensi satu
sebagai parameter :
Pengiriman parameter berupa array
dimensi satu merupakan pengiriman secara acuan/referensi, karena yang
dikirimkan adalah alamat dari elemen pertama arraynya, bukan seluruh
nilai-nilai elemenya. Alamat elemen pertama dari array dapat ditunjukkan oleh
nama lariknya yang tidak ditulis dengan indeknya.
b. Array dua dimensi
sebagai parameter :
Pengiriman parameter berupa array dua dimensi hampir
sama dengan pengiriman parameter array satu dimensi, hanya saja perbedaannya
adalah dalam array dua dimensi harus menyebutkan baris dan kolom array dimensi
dua tersebut, mendeklarasikan MAX_ROWS dan MAX_COLS yang digunakan untuk
pengiriman parameter array dua dimensi dan pada saat pengiriman parameter
formal array dua dimensi, kita harus menyebutkan banyaknya dimensi array untuk kolom,
sehingga ukuran kolom dapat diketahui, hal ini berkaitan dengan pemesanan
variabel array di memori.
Posted on 11:23:00 pm by Unknown
Subscribe to:
Posts (Atom)
Translate
About Me
Powered by Blogger.
Total Pageviews
Popular Posts
-
Tahukah anda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat ion bermuatan listrik yang dapat mempengaruhi kinerja sirkuit suatu rangkaian elektroni...
-
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan sedikit pengetahuan saya mengenai komponen TRIAC. Untuk lebih jelasnya silahkan simak penj...
-
A. Fungsi · Pengertian Fungsi ( function ) Function/fungsi adalah satu blok kode yang melakukan tugas tertentu atau s...
-
Pada kesempatan ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai apa itu rangkaian clamper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak berikut in...
-
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan sedikit info mengenai rangkaian clipper. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel...
-
Mencari Nilai Turunan Fungsi Aljabar Dan Trigonometri
-
Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan sedikit info yang penting bagi mahasiswa khususnya jurusan Teknik Elektronika yaitu mengen...
-
Mencari Nilai Turunan Dari Suatu Fungsi Menggunakan Aturan Rantai